Hydroseeding berasal dari kata hydro (air) dan seeding (benih) yang berarti campuran antara air dan benih atau bisa juga diartikan sebagai kegiatan mencampurkan benih rumput, mulsa, pupuk dan air menjadi satu kesatuan. Teknik Hydroseeding biasa diaplikasikan untuk keperluan pertanian, bandara, jalan tol, area tambang, dll. Tujuan dari hydroseeding adalah untuk membangun hamparan rumput luas, bunga liar dan padang rumput alami yang dapat dilakukan secara cepat dengan hasil yang maksimal.
Pada dasarnya kegiatan hydroseeding yaitu untuk mencampurkan benih rumput, mulsa, pupuk dan air menjadi satu kesatuan dan dimasukkan dalam tangki untuk mencampurkan semua komponen tersebut. Tangki yang di pakai yaitu tangki khusus yang ada di truk hydroseed yang kemudian akan di gunakan untuk menyemprotkan campuran-campuran bahan tersebut ke permukaan tanah yang akan direhabilitasi. Kemudian dalam beberapa waktu sekitar 5-7 hari benih-benih tanaman akan mulai bertumbuh dan berkecambah.
Hydroseeding merupakan alternatif pembuatan taman dari proses yang masih memakai cara tradisional yaitu dengan cara menyebarkan biji/bibit dengan cara manual ke proses yang lebih modern. Campuran-campuran yang dipakai dalam proses hydroseeding bermacam-macam, mulai dari biji, sintetis/conditioner tanah alami, soil amendment, mulsa, serta mikoriza. Campuran-campuran ini yang kemudian akan dilarutkan ke dalam air dan disemprotkan pada area lahan yang sudah disediakan.
KEUNGGULAN HYDROSEEDING
Menghemat waktu pengerjaan
Mempertahankan kelembaban
Mampu mengendalikan erosi
APLIKASI HYDROSEEDING
Pertanian
Taman Kota/Taman nasional
Area Pertambangan
Area Jalan Tol